Pages

Jumat, 16 September 2016

Jangan ‘Berbuka dengan yang Manis-Manis’ ... !!!


Kuliah KHT on line

Hebat bener nich iklan bisa memutar balikkan fakta,
bahkan bisa membahayakan kesehatan & parahnya sampai pada iman kita.

Sebuah slogan
"Berbukalah dengan yang Manis-Manis"
yg pertama kali dipublikasikan oleh salah satu produsen teh botol seakan menjadi ‘kebenaran’ & pemakluman brsm kalangan umat muslim.

Muncul pertanyaan menggelitik :
1. Benarkah Rasulullah menyuruh kita berbuka dgn yg manis ?
2. Benarkah kita musti berbuka dgn yg manis ?

Hadits ini akan menjawab pertanyaan pertama,
Anas bin Malik berkata,
“Adalah Rasulullah saw berbuka dengan ruthab (kurma yg lembek) sebelum Shalat,
jika tidak terdapat ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering),
maka jika tidak ada kurma kering beliau saw meneguk seteguk air.”
(HR. Ahmad & Abu Dawud)

Logikanya nich yaa...
Ketika ber puasa kadar gula darah kita menurun,
KURMA sebagaimana yg dicontohkan Rasulullah saw, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula (karbohidrat sederhana).

Untuk menjadi glikogen, karbohidrat kompleks perlu diproses sehingga makan waktu, sebaliknya kalau makan yg manis-manis ( gula, syrup, dll ) kadar gula darah akan melonjak naik, langsung….
Booom
sangat tidak sehat.
Sedangkan karbohidrat menaikkan kadar gula pelan-pelan.

Mari kita bicara “glikemik Indeks” saja,
yaitu laju perubahan makanan diubah menjadi gula dalam tubuh.
Makin tinggi glikemik indeks dalam makanan, maka makin cepat makanan itu diubah menjadi gula, dgn demikian tubuh makin cepat pula menghasilkan respons insulin.

Nah,,,
apabila perut yg kosong seharian langsung dibanjiri dgn gula (makanan yg sangat-sangat tinggi indeks glikemiknya) respons insulin dalam tubuh akan langsung melonjak.
Dengan demikian tubuh akan sangat cepat merespons utk menimbun lemak.

Ini saran terbaik utk orang Indonesia,
Bila berbuka puasa, janganlah makan apa-apa dulu,
Makanlah 3-7 butir kurma atau minumlah air putih segelas, lalu segerakan shalat Maghrib.

Setelah Shalat, makan nasi seperti biasa.
Jangan pernah makan yg manis-manis, karena merusak badan & bikin penyakit.
Nasi adalah karbohidrat kompleks, perlu waktu utk diproses dalam tubuh & juga tidak membuat kadar gula melonjak.
Karena respons insulin tidak tinggi, maka kecenderungan tubuh utk menabung lemak juga rendah.

Inilah sebabnya,
banyak sekali orang di bulan puasa yg justru lemaknya bertambah di daerah-daerah penimbunan lemak seperti perut, pinggang, bokong, paha, belakang lengan, pipi & sebagainya.
Itu krn langsung membanjiri tubuh dgn insulin melalui makan yg manis-manis, sehingga tubuh menimbun lemak.
Padahal otot mengecil karena puasa.
Makanan yg diproses pelan-pelan (karbohidrat kompleks) akan membuat kita tdk cepat lapar & energy yg dihabiskan cukup utk aktifitas satu hari penuh,
respons insulin rendah membuat tubuh kita tdk cenderung utk menabung lemak.

Sekarang sudah saatnya kita mengubah pola berbuka puasa.
Belum terlambat ....
Semoga kita tidak termakan iklan :
”Berbukalah dengan yang manis-manis”.

Hindari gula,
manis yg dibolehkan adalah manis yg bersumber dari buah alami.

Menu terbaik tuk buka puasa dari HPAI :
MADU ASLI PREMIUM
MADU MULTI FLORA
SARI KURMA
EXTRA FOOD
Larutkan 3 sdm dgn secangkir air.
Diminum saat berbuka, sebelum tidur & menjelang sahur.


😊💞👍
Sudarmadi
Herbalis
Pebisnis Halal Mart HPAI

0 komentar:

Posting Komentar